Bendungan Pice berada di bagian hulu Sungai Lenggang yang letaknya ada di Desa Cangguh dan lokasinya berdekatan dengan kantor PT Timah.
BeltimKaya.Com | JSCgroupmedia ~ Sebagai sebuah pulau yang kaya akan sejarah dan keindahan alam, Belitung terus memperkenalkan keunikan budayanya yang memikat wisatawan. Salah satu peninggalan sejarah yang tak boleh dilewatkan adalah Bendungan Pice, yang terletak di kawasan Gantong, Belitung Timur. Dibangun pada masa penjajahan Belanda, bendungan ini kini tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah, tetapi juga menjadi objek wisata yang menyuguhkan keindahan alam serta ketenangan.
Sejarah dan Fungsi Bendungan Pice
Bendungan Pice dibangun antara tahun 1934 hingga 1936 oleh penjajah Belanda dengan tujuan untuk mengatur tinggi rendahnya permukaan air di Sungai Lenggang.
Sistem pengaturan air ini sangat penting pada masa itu, terutama untuk mendukung operasi kapal keruk yang melakukan eksplorasi di sekitar kawasan ini.
Kapal keruk adalah alat yang digunakan untuk menambang timah, salah satu komoditas utama yang diekspor Belitung pada masa itu.

Dengan panjang sekitar 50 meter dan memiliki 16 pintu air yang masing-masing berukuran 2,5 meter, bendungan ini dirancang untuk mengalirkan air dengan baik.
Keberadaan pintu-pintu air ini sangat vital dalam mengontrol volume air dan menjaga kestabilan aliran sungai, yang pada gilirannya mendukung kelancaran operasional tambang timah di Belitung.
Namun, seiring berjalannya waktu dan berakhirnya masa penjajahan, fungsi bendungan ini bertransformasi.
Selain sebagai peninggalan sejarah, Bendungan Pice kini menjadi daya tarik wisata yang memperkenalkan pengunjung pada warisan masa lalu Belitung, sambil menikmati keindahan alam sekitar.
Daya Tarik Wisata Bendungan Pice
Bendungan Pice menawarkan suasana yang sangat menyegarkan bagi siapa pun yang mengunjunginya.
Letaknya yang berada di bagian hulu Sungai Lenggang, dekat dengan kantor PT Timah di Desa Cangguh, memungkinkan para pengunjung untuk menikmati pemandangan hijau bukit yang memanjakan mata.
Terlebih lagi, aliran air yang deras setinggi sekitar 10 meter menciptakan suasana yang menenangkan dan mempesona.
Bendungan ini juga menjadi tempat yang ideal untuk berfoto atau sekadar menikmati ketenangan alam.
Warna biru pada dinding bendungan menciptakan kontras yang cantik dengan alam sekitar, menjadikan tempat ini sempurna bagi wisatawan yang mencari tempat untuk bersantai atau berburu foto menarik.
Selain itu, pengunjung dapat melintasi jembatan yang ada di bendungan untuk menuju ke Desa Cangguh, menambah pengalaman wisata yang lebih menarik.
Jembatan ini tak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga menjadi spot yang pas untuk menikmati pemandangan bendungan dan sekitarnya dari ketinggian.
Potensi Pariwisata Berkelanjutan di Belitung Timur
Bendungan Pice merupakan salah satu contoh bagaimana warisan sejarah dan alam dapat dipadukan untuk menciptakan destinasi wisata yang menarik.
Dengan keindahan alam yang masih asri dan keberadaan situs sejarah, kawasan Gantong dan sekitarnya memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata yang berkembang.
Selain itu, pengelolaan yang berkelanjutan dan promosi yang tepat dapat menarik lebih banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Keberadaan bendungan ini juga memberi peluang bagi masyarakat sekitar untuk turut merasakan manfaat dari sektor pariwisata.
Pengunjung yang datang ke bendungan dapat menikmati kuliner lokal, membeli produk kerajinan tangan, dan mendukung ekonomi masyarakat Desa Cangguh.
Dengan demikian, pengembangan wisata di Belitung Timur akan menciptakan lapangan pekerjaan baru serta meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Tantangan dan Harapan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan
Namun, seperti halnya pengembangan sektor pariwisata lainnya, Bendungan Pice dan destinasi wisata lainnya di Belitung Timur menghadapi tantangan dalam hal pengelolaan yang berkelanjutan.
Pemerintah daerah, bersama dengan masyarakat dan pelaku industri pariwisata, perlu menjaga kelestarian alam dan sejarah sambil mengembangkan potensi wisata.
Berkembangnya sektor pariwisata di Belitung Timur juga perlu dilakukan dengan pendekatan yang inklusif dan berbasis pada keberlanjutan.
Salah satunya adalah dengan memastikan bahwa pariwisata di kawasan Bendungan Pice tidak hanya memberi manfaat ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan budaya lokal.
Bendungan Pice bisa menjadi contoh bagaimana destinasi wisata yang mengutamakan aspek sejarah dan alam dapat berkembang dengan baik jika didukung oleh kebijakan yang tepat dan partisipasi aktif dari semua pihak.
Pemerintah daerah dan masyarakat setempat harus bersama-sama memastikan bahwa pariwisata yang berkembang di kawasan ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat, sambil tetap menjaga keberlanjutan alam dan warisan sejarah.
Kesimpulan: Membangun Keberlanjutan Pariwisata di Belitung Timur
Bendungan Pice adalah contoh nyata bagaimana suatu peninggalan sejarah dapat menjadi aset penting dalam sektor pariwisata. Keindahan alam yang berpadu dengan kekayaan sejarahnya menawarkan pengalaman wisata yang unik dan mendalam.
Dalam beberapa tahun ke depan, dengan pengelolaan yang tepat, kawasan ini memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Belitung Timur.
Namun, pengembangan pariwisata di Belitung Timur harus berjalan beriringan dengan upaya pelestarian alam dan budaya.
Dengan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata, Bendungan Pice dan objek wisata lainnya di Belitung Timur akan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi daerah, sambil memastikan keberlanjutan sumber daya alam dan kebudayaan yang ada.
Dengan begitu, tidak hanya sejarah yang terjaga, tetapi masa depan pariwisata Belitung Timur pun akan semakin cerah. | BeltimKaya.Com | */Redaksi | *** |
oke