BeltimKKaya.Com | JSCgroupmedia ~ Di tengah gelombang politik yang terus bergulir, ada satu sosok yang tetap memegang prinsip rendah hati, taat konstitusi, dan konsisten dalam membela kepentingan rakyat.
Rudianto Tjen, anggota Komisi I DPR RI asal Daerah Pemilihan Bangka Belitung, telah lebih dari dua dekade mengabdi di Senayan, dan keberadaannya semakin menguat di hati masyarakat.
Meski jabatan strategis dan posisi penting dalam partai telah diraihnya, Rudianto tetap menunjukkan komitmen untuk melayani dengan sederhana dan tulus.
Dari tahun 2004, Rudianto pertama kali dipercaya duduk di kursi DPR RI, hingga kini memasuki periode kelima 2024–2029. Kepercayaan yang terus terjaga dari periode ke periode ini bukan tanpa alasan.
Masyarakat Bangka Belitung melihat sosok Rudianto bukan hanya sebagai politisi, tetapi juga sebagai pelayan yang setia pada konstitusi dan hak rakyat.
Namun, bagaimana Rudianto berhasil mempertahankan integritas dan konsistensi dalam kancah politik yang sering kali penuh dengan dinamika dan perubahan? Ini adalah pertanyaan yang terus terjawab melalui tindakannya yang selalu mengedepankan kepentingan publik, tanpa tergoda untuk mengejar keuntungan pribadi.

Mengutamakan Ketaatan pada Konstitusi
Rudianto selalu menekankan bahwa amanah yang diberikan rakyat hanya akan sah jika dijalankan sesuai dengan konstitusi dan hukum. “Ketaatan pada aturan adalah landasan dari demokrasi yang sehat,” ujarnya dalam berbagai kesempatan.
Pernyataan ini bukan hanya retorika kosong, tetapi tercermin dalam setiap langkah politiknya yang berlandaskan pada prinsip negara hukum yang demokratis. Keberpihakannya pada rakyat kecil dan komitmennya untuk menjaga marwah hukum dasar negara menjadi ciri khas dari kiprahnya di Senayan.
Sebagai Wakil Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan periode 2025–2030, Rudianto mendapat kepercayaan untuk mengemban posisi yang menuntut integritas dan ketelitian tinggi.
Meskipun sudah duduk di kursi strategis, ia tetap menjaga gaya hidup sederhana yang jauh dari kesan berlebihan. Di mata banyak kader, Rudianto tetap sosok yang membumi, tidak terjebak dalam gaya hidup berlebihan yang sering kali menjadi jebakan politisi yang meraih kekuasaan.
Rudi Center : Bentuk Tulus Pengabdian kepada Masyarakat
Bagi masyarakat Bangka Belitung, nama Rudianto identik dengan “Rudi Center”, lembaga sosial yang didirikannya untuk membantu warga yang membutuhkan.
Salah satu program yang paling menonjol adalah rumah singgah di Jakarta untuk pasien asal Bangka Belitung yang berobat. Rumah singgah ini tidak hanya menyediakan tempat tinggal, tetapi juga pendampingan serta bantuan kebutuhan sehari-hari bagi ratusan pasien yang telah terbantu sejak 2023.
Namun, bukan hanya rumah singgah yang menunjukkan kepedulian Rudianto. Program operasi katarak gratis yang digelar secara rutin juga menjadi bukti nyata komitmennya pada kesehatan masyarakat.
Ribuan warga Bangka Belitung telah merasakan manfaat dari operasi katarak gratis ini, yang tidak hanya mengembalikan penglihatan mereka, tetapi juga semangat hidup. Program-program seperti ini menunjukkan bahwa politik tidak hanya bisa dijalankan dengan retorika, tetapi juga dengan aksi nyata yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat.
Merangkul dalam Keberagaman : Sikap Politik yang Membangun
Di tengah politik yang seringkali terpolarisasi, Rudianto memilih jalan merangkul dan mengedepankan dialog. Ia yakin bahwa keberagaman pandangan adalah bagian dari kekayaan demokrasi.
Meskipun sering dicaci, diserang, dan berbeda pendapat dengan pihak-pihak tertentu, Rudianto tetap teguh pada prinsipnya untuk tidak membalas dengan kebencian. Sebaliknya, ia selalu memilih jalan damai dengan mengedepankan musyawarah dan dialog.
Pandangan ini juga sejalan dengan prinsip politik yang selalu dipegangnya, yaitu politik merangkul, bukan politik yang mengedepankan konflik. Dalam hal ini,
Rudianto tidak hanya sekadar politisi, tetapi juga seorang negarawan yang tahu bagaimana menjaga keseimbangan dalam perbedaan. Seperti yang diungkapkan oleh Aboul A’la Almaududi, SH, Ketua DPD GARIS Babel, Rudianto bukanlah sosok sentimental, namun empatinya sangat kuat.
Menjaga Nilai-nilai Sosialisme : “The Spirit of Socialism”
Rudianto menganggap bahwa ajaran Bung Karno tentang kerakyatan, persatuan, dan keadilan sosial adalah dasar dari perjuangannya. Semangat nasionalisme yang digali dari Bung Karno diterjemahkan dalam kerja nyata yang tidak sekadar slogan kosong.
Melalui program-program sosial yang ia jalankan, Rudianto menegaskan bahwa sosialisme yang ia yakini bukan hanya kata-kata, tetapi semangat untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
Sebagai contoh, Rudianto menekankan pentingnya kualitas informasi dalam demokrasi yang sehat. Ia percaya bahwa media dan lembaga penyiaran memainkan peran yang sangat penting dalam memberikan informasi yang jernih dan berimbang kepada masyarakat.
Dengan informasi yang sehat, masyarakat dapat menentukan pilihan politik mereka dengan bijak. Rudianto juga menegaskan bahwa dalam menghadapi Pemilu, masyarakat harus memiliki pemahaman yang tepat agar dapat memilih pemimpin yang benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat.
Rudianto Tjen : Politisi dengan Hati Nurani
Bagi Rudianto, politik bukan sekadar arena perebutan kekuasaan. Melalui prinsip-prinsip yang dipegang teguh—ketulusan, ketaatan pada konstitusi, dan semangat merangkul—ia terus berjuang untuk masyarakat.
Rudianto tidak hanya dikenal sebagai politisi, tetapi juga sebagai pejuang sosial yang senantiasa memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat kecil.
Tak heran jika banyak yang memberi julukan “The Spirit of Socialism” kepada dirinya. Sebuah penghormatan atas konsistensinya dalam menempatkan pengabdian di atas kepentingan pribadi.
Dengan track record yang sudah terbukti, Rudianto Tjen membuktikan bahwa politik dapat dijalankan dengan hati nurani, tanpa kehilangan kesederhanaan, dan yang terpenting, tetap mengedepankan kepentingan rakyat di atas segalanya. | BeltimKaya.Com | */Redaksi | *** |
oke