BeltimKaya.Com | JSCgroupmedia ~ Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar di ASEAN, memiliki potensi ekonomi yang besar.
Namun, di balik kemajuan tersebut, masalah kelaparan masih menjadi tantangan serius.
Menurut laporan terbaru, Indonesia menduduki peringkat ke-3 tertinggi dalam tingkat kelaparan di ASEAN, menyoroti perlunya tindakan bersama dari pemerintah, masyarakat, dan organisasi internasional untuk mengatasi masalah ini.
Dalam Laporan Global Hunger Index, Indonesia sendiri menempati urutan ke-77 dari 121 negara dengan perhitungan skor Global Hunger (GHI) sebesar 17,9. Dengan ini, Indonesia memiliki level kelaparan yang moderat.
Untuk diketahui, indeks di bawah 9,9 poin menunjukkan kelaparan yang rendah, indeks 10-19,9 level moderat, dan indeks 20-34,9 dalam level serius.
Selanjutnya, indeks 35-49,9 dalam level mengkhawatirkan dan di atas 50 sangat mengkhawatirkan.

Berikut skor indeks kelaparan di delapan negara di Asia Tenggara menurut GHI 2022.
- Timor Leste: 30,6 poinÂ
- Laos: 19,2 poinÂ
- Indonesia: 17,9 poinÂ
- Kamboja: 17,1 poinÂ
- Myanmar: 15,6 poinÂ
- Malaysia: 12,5 poinÂ
- Thailand: 12 poinÂ
- Vietnam: 11,9 poin.
Menurut data Food and Agriculture Organization (FAO), angka kelaparan di Indonesia sudah berkurang signifikan dalam dua dekade terakhir.
FAO mengestimasikan pada 2002 ada sekitar 41,2 juta orang atau 19% penduduk Indonesia yang mengalami kelaparan. Kemudian pada 2022 jumlahnya turun menjadi 16,2 juta orang atau 5,9% dari total populasi nasional.
FAO mengukur angka kelaparan berdasarkan data prevalensi kurang gizi atau ketidakcukupan konsumsi pangan (prevalence of undernourishment) dari setiap negara.
Penyebab Tingginya Angka Kelaparan di Indonesia
Beberapa faktor dapat diidentifikasi sebagai penyebab tingginya tingkat kelaparan di Indonesia.
Pertama, distribusi pangan yang tidak merata, terutama di daerah pedesaan, membuat akses masyarakat terhadap pangan yang cukup menjadi sulit.
Kedua, perubahan iklim dan bencana alam dapat mengganggu produksi pangan, menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga pangan.
Ketiga, masalah ketidaksetaraan sosial dan ekonomi juga berdampak pada akses terhadap pangan yang memadai.
Upaya Penanggulangan
Pemerintah Indonesia telah menyadari urgensi masalah kelaparan dan telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi hal ini.
Program-program bantuan pangan, subsidi, dan inisiatif pertanian berkelanjutan telah diperkenalkan untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Selain itu, kolaborasi dengan organisasi internasional dan swasta menjadi langkah penting untuk memperluas dampak positif dalam penanggulangan kelaparan.
Meskipun Indonesia menduduki peringkat ke-3 tertinggi dalam tingkat kelaparan di ASEAN, langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah dan masyarakat menunjukkan komitmen untuk mengatasi masalah ini.
Melalui upaya bersama, termasuk partisipasi aktif dari berbagai sektor masyarakat, Indonesia dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam menanggulangi kelaparan dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil untuk semua warganya. | BeltimKaya.Com | bmm | *** |
wow